9 Saudara dan saudariku Mbak Santi, Mas Pram, Mbak Ratna, Mas Ade, Mbak Endah, Mas Fahruzi, dan Febri yang selalu memberi nasihat dan membantu apapun jika saudaranya kesulitan. 10. Bude Hatno, Lik Bangkit, Lik War, Mas Wahyu, Mas Isnanto, dan seluruh keluarga besar yang telah membantu. 11.
seniilustrasi buku pop-up, (3) menghasilkan karya berupa 2 buah buku pop-up dengan kisah Kumbakarna dan Wahyu Cakraningrat. Media yang digunakan adalah digital print dengan kertas ivory 230 gsm,
5 Dr. Yayan Wahyu C. Kusuma, M.Sc. selaku peneliti dari Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya - LIPI dan narasumber yang telah membantu penulis mendalami hal-hal seputar flora endemik di Indonesia, serta turut berperan dalam penyusunan konten buku ilustrasi keanekaragaman jenis flora endemik Indonesia yang penulis rancang. 6.
Vay Tiền Nhanh. 「Bencana, Aniaya, Peperangan, Kemenangan」 Oleh 吳慧儀 Wú Huì Yí Alliance Bible Seminary Why. 79-17 [ITB] 9 Kemudian dari pada itu aku melihat sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. 10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru 「Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!」 11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, 12 sambil berkata 「Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!」 13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku 「Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?」 14 Maka kataku kepadanya 「Tuanku, tuan mengetahuinya.」 Lalu ia berkata kepadaku 「Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. 15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. 16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. 17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.」 Seperti perikop sebelumnya 71-8, bagian ini dimulai dengan kata 「kemudian dari pada itu」, dan dua perikop ini sama-sama merupakan sisipan di antara meterai keenam dan ketujuh. Terdapat kontras yang agak mencolok antara keduanya, peran utama dalam perikop sebelumnya adalah orang yang dimeteraikan, yaitu kedua belas suku Israel dan para rasul, lalu peran utama perikop ini adalah 「orang dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa」yang merupakan buah dari Injil! Jumlah yang dituliskan dalam perikop sebelumnya adalah dan di perikop ini adalah 「kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya」 ayat 9, yaitu seperti bintang-bintang di langit, pasir di pantai, demikianlah keturunan Abraham! Juga deretan orang yang disebutkan dalam perikop sebelumnya memiliki warna barisan perang Why. 71-8, maka ibadah dan pujian dalam perikop hari ini membawakan warna kemenangan Why. 79-17 —— orang-orang berjubah putih memegang daun-daun palem Why. 79 yang tidak hanya mengekspresikan sukacita ibadah, tetapi juga secara signifikan menunjukkan sikap kemenangan, karena mereka telah menerima keselamatan dari Allah dan Anak Domba Why. 710, telah 「keluar dari kesusahan yang besar」 Why. 714. Berbicara bagaimana orang berjubah putih ini mendapat kemenangan, ini membuat orang terharu. Di sini terdapat berita istimewa yang paradoks, mengajarkan orang percaya bagaimana menghadapi perang dan penganiayaan hari akhir, yakni yang dikatakan oleh salah satu dari tua-tua 「orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba」 Why. 713-14. Bagaimana cara mereka mencuci jubah dan membuatnya putih? Tetapi itu adalah Yesus yang melalui pencurahkan darah diri-Nya di kayu salib dan mengorbankan diri, agar kita dapat ditebus dan disucikan. Demikian pula, ketika orang-orang percaya dengan setia beriman pada-Nya sampai pada akhir, seperti jiwa-jiwa di bawah mezbah dalam penglihatan meterai kelima, yang telah membayar harga darah Why. 610, pada akhirnya akan menang menghadapi bencana akhir zaman, diberikan hadiah jubah putih lih. Why. 35. 「Kesusahan besar」 the great tribulation adalah bencana-bencana yang makin menghebat, yang terjadi sebelum Tuhan datang kembali, pada akhirnya adalah bencana besar yang belum pernah terlihat sebelumnya, yang telah kita lihat sedikit dalam teks Why. 612-17 lihat juga Dan. 12-1; Mat. 2421. Sejak kemenangan Anak Domba dan penyingkapan tujuh meterai, bencana besar ini secara bertahap telah dimulai dan enam meterai dapat dikatakan sebagai permulaan. Bisakah kita tidak takut ketika kesulitan, penganiayaan, bencana dan cobaan akhir zaman menjadi semakin menguat? Bisakah kita bertahan? Munculnya sisipan ini Why. 71-8 dan Why. 79-17 adalah untuk menghibur kita, untuk mendorong kita, dan untuk memberikan kita kekuatan menghadapi akhir zaman ini. Paradoksnya adalah bahwa perikop sebelumnya mengajarkan kita untuk menjadi prajurit, dan perikop ini mengatakan kepada kita bahwa metode kemenangan bukanlah untuk membunuh musuh, sebaliknya adalah keberanian untuk menghadapi ujian terbunuh. Di sini, kita harus melihat janji yang dibawakan 「dimeteraikan」 yang merupakan janji perlindungan Allah kepada kita dalam peperangan, dan para pemenang yang dijelaskan dalam perikop ini juga menyatakan janji di padang gurun setelah melalui ujian penderitaan, sampai di tanah Kanaan mereka tidak lagi lapar, tidak lagi haus, tidak lagi dilukai sengat matahari dan panas terik, bisa melayani di Bait Suci selamanya, menikmati lindungan kemah Tuhan, dan digembalakan oleh Anak Domba yang paling pengasih yang tersembelih Why. 715-17. Renungkan Cara orang bertempur di bumi adalah menggunakan kekuatan kekerasan dan kekuasaan, tetapi cara yang diajar Yesus adalah sebaliknya menang karena penderitaan, mendapat kekuatan dalam kelemahan. Bagaimana saya dapat mencoba mempraktekkan cara ini dalam hidup saya sehingga mengetahui bagaimana menghadapinya saat penderitaan, penganiayaan datang? Sudahkah saya benar-benar berusaha untuk menderita bagi Tuhan? Apakah saya bersedia melatih tekad saya menerima penderitaan? Latihan yang bagaimana yang tepat dan tidak membuat saya menjadi pesimis? Renungan pemahaman Kitab Wahyu klik untuk membuka Renungan pemahaman Surat atau Kitab yang lain klik untuk membuka Diterjemahkan dari 「爾道自建 Ěr Dào Zì Jiàn」, tema Kitab Wahyu 1 – 10 ditulis oleh 吳慧儀 Wú Huì Yí yang dipublikasi pada bulan Desember 2018, merupakan hak cipta copyright Alliance Bible Seminary 建道神學院 Jiàn Dào Shén Xué Yuàn. Untuk Kalangan Kristen.
ilustrasi wahyu 7 9 17